Sukacita 14.347 Pemudik Gratis Jateng di Jakarta Dilepas Gubernur

By Admin


nusakini.com, kegiatan Mudik Lebaran Gratis Tahun 2025 yang diadakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dari Jakarta dan Bandung Jawa Barat dimulai. Sekitar 14.374 pemudik dari Jakarta, dan 1.096 orang dari Bandung Jabar, memanfaatkan layanan mudik gratis.

Gubernur Jateng Ahmad Luthfi melepas para pemudik dari lokasi pemberangkatan di area Parkir Museum Purna Bhakti Pertiwi TMII Jakarta Timur, Jakarta. Armada bus membawa para perantau dengan pekerjaan sektor informal, menuju kampung halaman masing-masing.

Para pemudik tampak bersuka cita mengikuti program mudik gratis ini. Sebab mereka bisa bertemu dengan keluarga di kampung halaman, tanpa harus mengeluarkan uang untuk membeli tiket bus.

“Kalau tidak gratis, tiket bus Rp500 ribu, dan bisnis atau eksekutif bisa Rp600 ribu. Mudik gratis sangat membantu. Jatah beli tiket bisa buat lebaran,” tutur peserta mudik gratis tujuan Blora, Karyanto.

Peserta mudik gratis lain, Santi tujuan Wonogiri, menyampaikan, kegiatan mudik gratis sangat membantunya, yang setiap hari bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART). Untuk tiket bus bila tidak gratis, harganya Rp500 ribu.

“Saya kan ART, kalau pulang dua minggu sebelum lebaran, majikan belum izinin. Kalau pulang mepet, tiket mahal sampai Rp 500 ribu. Harga itu tidak terjangkau bagi kami ART,” tutur Santi, ditemui di dalam bus tujuannya.

Pemudik lain, Dewi, yang hendak mudik ke Kota Tegal, sangat bersyukur bisa ikut program mudik grati,s karena kegiatan sangat membantu pedagang kecil seperti dirinya. Maklum, pekerjaanya sebagai pedagang sembako di Jakarta, belum memberikan pendapatan yang menjanjikan.

“Alhamdulillah, ini sangat membantu sekali bagi warga Jateng yang akan melakukan mudik gratis. Dengan mudik gratis ini akan meringankan beban warga Jateng. Sangat membantu meringankan pengeluaran. Jadi bisa meringankan pengeluaran dari puluhan ribu hingga ratusan ribu,” ungkap Dewi, yang mengaku bisa berhemat hingga Rp300 ribu untuk beli tiket bus bila tak ikut mudik gratis.

Hal serupa juga disampaikan pemudik tujuan Kudus, yaitu Usmanto dan Fitri. Keduanya bisa mengikuti program mudik gratis. Dengan begitu mereka bisa hemat uang beli tiket bus Rp600 ribu.

Sementara, Afidah, peserta mudik yang kesehariannya bekerja sebagai buruh pabrik, berharap tahun depan kegiatan mudik gratis tetap ada, dengan fasilitas yang lebih bagus. Sebab, kegiatan itu sangat membantunya, mengingat pendapatan buruh pabrik selama ini hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Berdasarkan data Badan Penghubung Jateng, mudik kali ini disediakan bus dengan tujuan 35 kabupaten/ kota, dengan total 289 bus dan kapasitas total 14.374 pеnumpang dari Jakarta. Bus merupakan bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebanyak 47 bus, kabupaten/ kota sebanyak 166 bus, bantuan PT Bank Jateng sebanyak 53 bus, bantuan PT Semen Gresik sebanyak 7 bus, bantuan PT Jasa Raharja sebanyak 15 bus, dan bantuan Perum Perumnas sebanyak 1 bus.

Bus yang diberangkatkan dari Kodiklat AD, Bandung, Jawa Barat, sebanyak 22 bus dan kapasitas total 1.096 penumpang, dengan rincian dari Baznas Provinsi Jateng sebanyak 13 bus, Kabupaten Cilacap 4 bus, Kabupaten Wonogiri 1 bus, Kabupaten Sukoharjo 2 bus, dan Dewan Kehormatan PRJT BAN 2 bus.

Kegiatan dilakukan sebagai bentuk kepedulian Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terhadap warga Jawa Tengah dan perantau asal Jawa Tengah, yang bekerja di sektor informal, yaitu ART, buruh bangunan, buruh pabrik, pedagang asongan dan pekerjaan informal lainnya, di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, serta wilayah Bandung.

Kegiatan mudik gratis didukung oleh Bejo Jahe Merah (PT Bintang Todjoe), Danone-Aqua, PT Gojek Indonesia, PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe), PT Rans Nikmat Sejahtera (Ransfood), PT Bakrie Pipe Industries, Adyawinsa Group, dan Lunalife.

Sangu Utuh

Gubernur Jateng Ahmad Luthfi mengatakan, kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan kemudahan masyarakat pekerja informal untuk melakukan mudik. Sehingga, masyarakat bisa menghemat uangnya untuk kebutuhan lain, baik itu pemudik dengan bus atau kereta api (KA).

“Harapannya, sangu utuh. Kalau sangu utuh nanti bisa mbangun desa,” pesan Luthfi saat melepas para pemudik.

Ditambahkan, pihaknya juga menyediakan balik gratis untuk bus dan KA. Masyarakat bisa mendapatkan informasi tentang perjalanan arus balik gratis, melalui website Badan Penghubung Jateng.

“Untuk warga Jateng manakala nanti balik di Jakarta belum mendapatkan pekerjaan, sudah tidak usah (tidak usah balik). Bangun desanya sendiri saja sama bupati/ wali kota. Tidak usah bawa teman. Tapi kalau sudah ada pekerjaaan tetap, tidak apa-apa. Kalau belum ada pekerjaaan, cukup membangun desanya masing-masing, bersama bupati/wali kota semuanya sudah bertanggung jawab semua,” pesan orang nomor satu di Jateng ini. (*)